ARTIKEL KASUS
|
BAB II
PENDEKATAN DAN TEORI
A. Legal Issue
Legal Issues adalah pengesahan suatu kasus adanya kekosongan hukum, yaitu adanya kebutuhan hukum karyawan yang belum/tidak tertampung dalam peraturan perundang-undangan (hukum) baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Yang meliputi legal issues adalah pengambilan keputusan hukum, pengaduan, langkah-langkah preventive dan pengadilan.
B. Types of Harassment (Jenis-jenis pelecehan)
Ada dua jenis dasar dari pelecehan seksual telah didefinisikan dalam regulasi – regulasi EEOC dan sejumlah kasus besar. Kedua jenis itu adalah sebagai berikut :
1. Quid Pro Quo
Quid pro quo adalah pelecehan dimana hasil dari pekerjaan dihubungkan pada diberikanya imbalan seksual oleh seorang individu. Contoh kasus quid pro quo pada pelecehan seksual yang terjadi antara supervisior yang memaksa sekretarisnya untuk tidur demi menjaga karirnya. Dalam kasus Quid pro quo, satu insiden saja sudah cukup merupakan pelecehan seksual yang bertanggung jawab melibatkan hukum terkait (Guttman,2005).
2. Hostile Environment (Lingkungan yang tidak bersahabat)
Pelecehan jenis ini terjadi ketika kinerja seseorang individu atau kenyamanan psikologisnya sangat terpengaruh oleh kondisi kerja yang mengintimidasi atau menghina. Dalam kasus lingkungan yang tidak bersahabat, pelecehan seksual terjadi ketika pola perilaku yang tidak diinginkan terkait dengan gender yang mengganggu prestasi kerja individu. Meskipun pria dan wanita berbeda dalam mempersepsikan sebuah pelecehan (Rotundo, Nguyen, & Sackett,2001), dimana pengadilan/federal telah memutuskan bahwa perilaku pelecehan dapat berupa komentar/verbal, pendekatan seksual yang tidak diinginkan, tampilan gambar/pola/tanda yang merendahkan. Didalam lingkungan yang tidak bersahabat ada beberapa aspek yang termasuk didalamnya yaitu :
· Pola perilaku (Pattern of Behavior)
Dikatakan bahwa, untuk perilaku yang dapat dianggap sebagai sebuah pelecehan seksual berdasarkan pendekatan hostile environment, Mahkamah Agung AS telah memutuskan bahwa tindakan tersebut harus menjadi pola perilaku daripada sebuah insiden terisolasi. Itu tidak akan menjadi sebuah pelecehan apabila seseorang yang meminta rekan kerjanya untuk berkencan denganya, sekalipun rekan kerjanya tidak setuju. Tetapi ini akan menjadi sebuah pelecehan jika rekan kerja yang terus menerus membuat tawaran kencan atau seksual yang tidak diinginkan atau berulang kali membuat pernyataan yang tidak pantas (Aamodt).
· Berdasar jenis kelamin (Based on Gender)
Berdasarkan gender, biasanya pelecehan seksual dapat berupa verbal/komentar. Isu ini berkaitan dengan morality karyawan.
· Negatif kepada seseorang yang wajar (Negative to the Reasonable Person)
Segala pola perilaku yang berdasarkan gender yang disebabkan kemungkinan pelecehan seksual yang menyebabkan karyawan tidak nyaman (Egler,1995). Biasanya ada keambiguan dalam memaknai sebuah komentar dari rekan kerja atau atasan.
C. Organizational Liability for Sexual Harassment (Lembaga yang bertanggung jawab atas pelecehan seksual
Dalam kasus pelecehan Quid pro quo karyawan, ada sebuah lembaga yang akan selalu bertanggung jawab. Dalam kasus lingkungan yang tidak bersahabat (Hostile Environment), bagaimanapun, Mahkamah Agug US memiliki peraturan bahwa lembaga dapat menghindari sendiri pertanggung jawaban dengan menunjukan bahwa hal itu “wajar dilakukan dan dapat memperbaiki sendiri perilaku pelecehan seksual tersebut”.
BAB III
ANALISIS
A. Legal Issue
Kasus tersebut digolongkan masuk kedalam Legal Issue karyawan dimana adanya kebutuhan hukum karyawan yang belum/tidak tertampung dalam peraturan perundang-undangan (hukum) baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dan terjadi penyalah gunaan wewenang dalam suatu oraganisasional atau peran pekerjaan.
B. Types of Harassment (Jenis-jenis pelecehan)
Menurut kasus diatas maka akan di analisis melalui dua jenis pendekatan dasar dari pelecehan seksual telah didefinisikan dalam regulasi – regulasi EEOC. Dimana kedua jenis itu adalah sebagai berikut :
1. Quid Pro Quo
Didalam pendekatan Quid pro quo dikatakan bahwa pelecehan dimana hasil dari pekerjaan dihubungkan pada diberikanya imbalan seksual oleh seorang individu. Dalam kasus ini dapat terlihat bahwa Pearson memaksa Raja Casandra untuk berhubungan seks di kantor atas desakan, dan bahwa Pearson mulai menahan gaji dan manfaat lainnya dalam pertukaran untuk kenikmatan seksual. Dimana Raja Casandra mengatakan bahwa jika ia tidak menuruti permintaan Pearson, dia akan dipecat.
2. Hostile Environment (Lingkungan yang tidak bersahabat)
Pelecehan jenis ini terjadi ketika kinerja seseorang individu atau kenyamanan psikologisnya sangat terpengaruh oleh kondisi kerja yang mengintimidasi atau menghina. Dalam kasus ini terlihat jelas Pearson dengan secara sengaja melakukan tindakan yang mengindikasi tindakan kearah seksual terhadap Raja dan menempatkan Raja yang sebagai tenaga kerja dalam situasi kerja yang merugikan atau menciptakan lingkungan kerja yang kurang meneyenangkan.
· Pola perilaku (Pattern of Behavior)
Dikatakan sebuah pelecehan jika rekan kerja/atasan yang terus menerus membuat tawaran kencan atau seksual yang tidak diinginkan atau berulang kali membuat pernyataan yang tidak pantas (Aamodt). Dalam kasus ini terlihat bahwa Pearson membuat tindakan pelecehan berulang-ulang kali pada Raja Casandra sehingga dapat dikategorikan sebagai perilaku yang melecehkan terkait seksual.
· Berdasar jenis kelamin (Based on Gender)
Berdasarkan gender, biasanya pelecehan seksual dapat berupa verbal/komentar. Dalam kasus Raja mengatakan ia juga secara verbal dilecehkan di kantor, berbicara kepadanya dengan cara yang ofensif dan tidak pantas, pernyataan yang bersifat mengancam seperti Pearson mulai menahan gaji dan manfaat lainnya dalam pertukaran untuk kenikmatan seksual. Dia bersaksi bahwa ia percaya bahwa jika dia tidak tunduk kepada permintaan Pearson, dia akan dipecat.
C. Organizational Liability for Sexual Harassment (Lembaga yang bertanggung jawab atas pelecehan seksual
Dalam kasus tersebut ada lembaga yang menangani kasus pelecehan seksual, dimana Raja Casandra (Korban) berhak menuntut perusahaan Intra-Network Inc di pengadilan Mahkamah Rancho Santa Fe, didalam kasus ini juga Raja Cassandra menyewa Jaksa Gruenberg dan menggugat Intra-Network Efek, Inc dan Pearson untuk pelecehan seksual. Dan pada akhirnya Hakim William Nevitt memutuskan mendukung Raja, memberikan uang ganti rugi sebesar $ 177.000. Pengadilan menemukan bahwa para terdakwa bersama dan sendiri bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi tersebut.
BAB IV
SUMBER-SUMBER
Sumber : http://www.gruenberglaw.com/index.php/recent-cases?start=8 diakses pada Sabtu, 3 maret 2012 jam 09.00 Wita
Aamodt, M.G.(2007). “Industrial/Organizational Psychology An Applied Aprroach 6th Edition ”. Canada : Cengage Learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar